Acara Kirab Tunggul dan Pataka Tandai Acara Puncak Hari Jadi Indramayu ke-495, Bupati Nina Naiki Kereta Paksi Griya Kencana
INDRAMAYU - Hari Jadi Kabupaten Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527, setiap tahun dilakukan kirab pusaka keliling ke wilayah Kabupaten Indramayu.Kirab Tunggul dan Pataka menandai acara puncak Hari Jadi Kabupaten Indramayu.
Pantauan Surat Kabar "Kreator Jabar", Jumat (7/10/2022). Kabupaten Indramayu diusianya ke 495 pada tahun 2022, kirab Tunggul dan Pataka star dari Pendopo menuju Gedung DPRD berjalan tertib dan lancar. Kegiatan itu terasa humanis antara pejabat dan rakyat. Karena
dimeriahkan oleh acara pawai ratusan Becak Hias yang dinaiki para pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, mengawal Bupati Indramayu Hj.Nina Agustina menuju Gedung DPRD.
Pawai ratusan becak hias dilakukan pukul 08.00 WIB menuju Jalan RA Kartini, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan DI. Panjaitan, Jalan Jenderal Sudirman dan Finish di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu.
Para pejabat yang menaiki becak hias kemudian mengikuti jalannya Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Hari Jadi ke-495 Indramayu. Sepanjang jalan dalam kegiatan tersebut masyarakat memadati jalan melambaikan tangan menyambut Bupati Indramayu Hj.Nina Agustina Da'i Bachtiar. Sebaliknya Bupati Nina Agustina menyapa masyarakatnya dengan melambaikan tangan sambil senyuman manja.
Kirab Tunggul dan Pataka pada Hari Jadi Kabupaten Indramayu tahun ini terasa berbeda. Setelah dua tahun sebelumnya ditiadakan karena wabah Covid-19, kirab Tunggul dan Pataka kali ini sangatlah meriah. Yang menjadi istimewa pada momentum Hari Jadi tahun ini, Bupati Indramayu Hj.Nina Agustina menaiki Kereta Paksi Griya Kencana yang terdapat simbol bunga Mawar. Pengamanan dikawal langsung oleh Kasad Pol PP, Teguh Budiarso, S.Sos.
Sementara, penggagas Kereta Paksi Griya Kencana yang juga Ketua Pembina Rumah Bhineka Tunggal Ika Hadi Suprapto mengatakan, Kereta Paksi Griya Kencana dari Kecamatan Jatibarang dibuat pada tahun 2016, yang memiliki historis rakyat bhakti kepada pemimpin wilayahnya.
“Kami membuat Kereta Paksi Griya Kencana itu dengan sangat hati-hati karena motif yang muncul dan dihasilkan itu bukan dari desain gambar tapi dari batin dan hati. Jadi sebagai bakti rakyat kepada pemimpinnya maka diciptakan suatu kehormatan untuk pemimpinnya naik Kereta itu" katanya.
Hadi menambahkan, Kirab Tunggul dan Pataka adalah kirab prestasi atau penghargaan yang diraih Pemerintah Kabupaten Indramayu yang dibawa oleh anggota Paskibraka Kabupaten Indramayu. Sementara Kirab Pataka adalah kirab pertanda atau ciri khas yang dimiliki Kabupaten Indramayu.
"Kami mengarak sebuah pertanda atau simbol daerah atau Identitas Indramayu kepada warga masyarakatnya dan hari ini Kabupaten Indramayu telah berusia ke-495 Tahun,” tambahnya.
Hadi menilai, sosok Bupati Indramayu Hj.Nina Agustina pada Kirab Tunggul dan Kirab Pataka diibaratkan sebagai ratu yang diarak menaiki Kereta Paksi Griya Kencana dengan simbol bunga Mawar memiliki filosofi tersendiri.
“Bupati Nina Agustina ini kami sebut sebagai ratu pangresa dan ada simbol mawarnya. Biasanya hanya bunga melatinya saja pada Kepala Daerah (Bupati -red) terdahulu. Dominan bunga mawar terhadap Bupati Indramayu Hj.Nina Agustina ini kita nilai seorang pemimpin yang mempunyai ketegasan dan disiplin", tuturnya.
Noorlina Yuniarti (Guru Paud Soka Indah) salah satu warga Indramayu yang turut menyaksikan acara kirab Tunggul dan Pataka. Ia mendukung apa yang digagas Bupati Nina Agustina 10 program unggulan, salah satunya program Pe-Ri (Perempuan Berdikari). Noorlina menjelaskan, pada era revolusi industri saat ini kita semua tau bahwa wanita telah sejajar dengan kaum pria. Emansipasi dan perjuangan para wanita terdahulu yang memiliki sejarah atas berdirinya Kabupaten Indramayu yaitu Nyi Endang Dharma Ayu. Jadi Bupati Nina Agustina meneladani perjuangan kepemimpinan dari Nyi Endang Dharma Ayu, membangun Indramayu kedepan lebih baik.
Selain itu kata Noorlina,Sejarah mencatat bahwa R.A Kartini, Dewi Sartika, Cut Nyak Dien dan sebagainya, telah membuat wanita tidak dipandang sebelah mata. Mereka berjuang melawan penjajah asing demi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Menjadi seorang pemimpin bagi kaum wanita bukanlah hal yang asing bagi kita semua khususnya di Indramayu. Dengan demikian perempuan dan laki-laki memiliki peluang yang sama dalam kepemimpinan," katanya. (Abdul Gani/Adv)
Dapatkan berita terbaru terkini dan viral 2024, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online wiralodra.info melalui platform Google News.